Artikel Tentang
Permasalahan Generasi Remaja
Saat
ini generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu.
Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang
akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda.
Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya
terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada
sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi
penerus bangsa.
Disatu
pihak remaja berusaha berlomba-lomba dan bersaing dalam menimba ilmu, tetapi
dilain pihak remaja berusaha menghancurkan nilai-nilai moralnya sebagai manusia.
Hal ini sangat memprihatinkan bagi kita semua. Memang tingkah laku mereka
hanyalah merupakan masalah kenakalan remaja, tetapu lama-kelamaan menuju suatu
tindakan kriminalitas yang sangat meresahkan.
Kenakalan
remaja itu harus diatasi, dicegah dan dikendalikan sedini mungkin agar tidak
berkembang menjadi tindak kriminal yang lebih besar yang dapat merugikan
dirinya sendiri, lingkungan masyarakat dan masa depan bangsa
Remaja
pada umunya mengalami bahwa pencarian jati diri atau keutuhan diri itu suatu
masalah utama karena adanya perubahan-perubahan sosial, fisiologi dan
psikologis di dalam diri mereka maupun di tengah masyarakat tempat mereka
hidup. Perubahan2 ini dipergencar dalam masyarakat kita yang semakin kompleks
dan berteknologi modern.
Arus perubahan kehidupan yang berjalan amat cepat cenderung
membuat individu merasa hanya seperti sebuah sekrup dalam mesin raksasa
daripada seorang makhluk utuh yang memiliki di dalam dirinya suatu keyakinan
akan identitas dir sebagai seorang pribadi.
Bentuk-bentuk dari
perbuatan yang anti sosial antara lain :
a. Anak-anak muda yang berasal dari golongan orang kaya yang
biasanya memakain pakaian yang mewah, hidup hura-hura dengan pergi ke diskotik
merupakan gaya hidup mewah yang tidak selaras dengan kebiasaan adat timur.
b. Di sekolah, misalnya dengan melanggar tata tertib sekolah
seperti bolos, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dan lain
sebagainya.
c. Ngebut, yaitu mengendarai mobil atau motor
ditengah-tengah keramaian kota dengan kecepatan yang melampaui batas maksimum
yang dilakukan oleh para pemuda belasan tahun.
d. Membentuk kelompok (genk-genk) anak muda yang tingkah
lakunya sangat menyimpang dengan norma yagn berlaku di masyarakat, seperti
tawuran antar kelompok.
Masalah – masalah yang di hadapi remaja
masa kini.
Masalah-masalah yang sering dihadapi remaja masa kini antara
lain :
a. Kebutuhan akan figur teladan :
remaja jauh lebih mudah terkesan akan
nilai-nilai luhur yang berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada
hanya sekedar nasihat-nasihat bagus yang hanya kata-kata indah.
b. Sikap apatis :
sikap apatis merupakan kecenderungan untuk
menolak sesuatu dan pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di
dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang
terjadi disekitarnya.
c. Kecemasan dan kurangnya harga diri :
kata stress atau frustasi semakin umum
dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya
dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang,
seks dan lainnya).
d. Ketidakmampuan untuk terlibat :
kecenderungan untuk mengintelektualkan
segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan
diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan
di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan
uang.
e. Perasaan tidak berdaya :
perasaan tidak berdaya ini muncul
pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis
yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di
tengah-tengah masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya
menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau
ijasah.
f.
Pemujaan
akan pengalaman :
sebagian besar tindakan-tindakan negatif anak
muda dengan minumam keras, obat-obatan dan seks pada mulanya berawal dari hanya
mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan
yagn keliru tentang pengalaman.