Sabtu, 27 Oktober 2012

Lanjutan Istilah Kepariwisataan

Wisnu Murti (18610559)

Firda Huurunnisa (12610796)

3SA03

“RIAU”

58. Bolu Kemejo.

- Bolu Kemejo adalah contoh makanan khas Riau yang biasa dihidangkan pada saat acara besar seperti pada saat hari raya atau pesta pernikahan. Dalam proses pembuatan Bolu Kemejo sama dengan pembuatan bolu lainnya, hanya saja warnanya hijau sebagai ciri khas Bolu Kemejo dari Riau.


59. Kue Palito Daun.

- Kue Palito Daun adalah makanan khas Riau dari kabupaten Kampar. Mengapa bisa disebut Kue Palito Daun? Kue ini disebut Kue Palito Daun karena saat bagian bawah kue ini dibuka, bentuknya seperti sumbu palito. Bentuk Kue Palito Daun adalah persegi, warna bagian atas Kue Palito Daun adalah putih, kue ini diletakkan diatas daun pisang. Bahan baku pembuatan Kue Palito Daun adalah tepung beras.


60. Dadih.

- Asal makanan khas Riau yang satu ini sama dengan Kue Palito Daun diatas, yakni dari kabupaten Kampar. Dadih merupakan susu kerbau yang difermentasikan layaknya yoghurt. Selain di Riau, Dadih juga dapat dijumpai di provinsi Sumatera Barat.


61. Kue Jalo

- Sama seperti Kue Palito Daun dan Dadih, Kue Jalo juga makanan khas Riau dari kabupaten Kampar. Bahan baku Kue Jalo adalah tepung terigu yang bebentuk seperti jalo karena adonan dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk corong.




62. Galopuoung

- Galopuong adalah makanan yang bahan utamanya tepung ketan yang berbentuk bulat yang berisi gula enau. Diberi kelapa.


63. Asidah.

- Kue ini namanya Asidah, teksturnya lembut dan raanya manis perpaduan rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan daun pandan. Yang biasanya kue ini di makan dengan bawang goreng. Kue ini dapat di bentuk sesuka hati.


64 Kue Bangkit.

- Kue kering ini berbahan dasar tepung. Rasanya manis, renyah dn enak. Rasanya manis legit dengan rasa lembut di lidah, juga gurih.


65. Cencaluk.

- Sejenis lauk dalam hidangan tradisional melayu. Makanan ini di buat dari udang halus. Cencaluk mengandung protein yang tinggi.


66. Laksamana Ngamuk.

- Es Laksamana ngamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama. Konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengemuknya seorang Laksamana di kebun kuini.


67. Air Mata Pengantin.

- Es air mata pengantin terdiri dari bermacam agar-agar berwarna warni. Es ini sekaligus dilengkapi biji selasih, nata de coco, dan belewah serta serutan es batu.



68 Sate Ikan Senapelan

- Sate ini bukan sembarang sate, sate yang terbuat dari ikan patin pilihan yang telah di gulai terlebih dahulu kemudian baru dibakar. aromanya sangat khas dan mengundang selera.


69. Rujak Maharaja Maharatu.

- rujak ini menggunakan buah yang semuanya asli dari Riau, seperti nenas dari Rimbo Panjang, kedondong dari Taluk Kuantan dan timun dari Bangkinang. Perbedaan antara rujak Maharaja dan Maharatu adalah pada campuran pelengkapnya. Kalau rujak Maharaja itu menggunakan jambu air merah, sedangkan maharatu menggunakan terung belanda. Keunikan rujak ini juga terdapat pada kuahnya yang bukan dari kacang tanah, melainkan dari air jeruk nipis, cabe, garam, terasi dan rempah.


70. Selaso Jatuh Kembar

- Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.



71. Balai Adat Melayu Riau

- Bangunan Balai Adat Riau ini terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.


72. Taman Pancing Alam Mayang.

- Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila dan sepat siam, siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan. Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita diuji pula dalam lomba memancing ikan.


73. Masjid Agung An-Nur

- Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi pula taman yang indah dan luas.


74. Mesjid Raya dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan.

- Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan, memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Masih dalam areal kompleks mesjid kita dapat mengunjungi makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.


75. Bandar Serai

- Bandar Seni Raja Ali Haji yang lebih dikenal dengan Bandar Serai berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Bangunan megah ini dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu, dahulunya nama Gedung ini adalah Arena Purna MTQ. Disini kita dapat menikmati suasana santai yang mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam makanan yang banyak di jual, mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga makanan yang mengenyangkan ada tersedia di sini. Makanan malam khasnya adalah jagung bakar. Berbagai konser dan pentas seni juga dapat kita saksikan, baik di halaman Bujang Mat Syam ini maupun di dalam gedung/hall. Selain itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap kabupaten dan kota se-propinsi Riau. Disinilah dibangun gedung megah Anjung Seni Idrus Tintin.


76. Taman Puteri Kaca Mayang

- Taman bermain keluarga ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada seperti kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar daerah.


77. Museum Sang Nila Utama

- Museum ini terletak di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, berbagai macam aneka koleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah propinsi Riau bisa sobat temukan disini. Tidak jauh dari dari museum ini juga terdapat satu bangunan khas dengan arsitektur melayu yang kental yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini digunakan sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.


78. Dekranasda Riau.

- Dekranasda Riau terletak di ujung jalan Sisimangaraja, berbagai macam cinderamata Propinsi Ria bisa sobat dapatkan di Dekranasda Riau karena Dekranasda Riau adalah pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru, segala macam aksesories dapat dijumpai seperti busana melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain


79. Plaza Senapelan.

- Plaza Senapelan ini merupakan salah satu tempat wisata belanja yang selalu ramai dikunjungi, terletak di kawasan bisnis, persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku Umar, menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, makanan, handphone, pusat kebugaran, perlengkapan olahraga serta restoran dengan aneka makanan pilihan.



80. Candi Muara Takus.

- Candi Muara Taus merupakan candi agama Buddha. Candi ini berada di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar, Kota Riau. Kurang lebih 135 KM dari kota Pekanbaru.Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter.

81. Pulau Rupat.

- Objek wisata di Pulau Rupat itu berada di Kecamatan Rupat Utara yang menawarkan garis pantai dengan pasir putih sepanjang 17 kilometer. Pulau Rupat, adalah gugus pulau yang ujung utaranya berada persis di bibir Selat Malaka.

82. Pantai Rupat

- Pantai Rupat yang terletak di Pulau Rupat merupakan salah satu pantai indah di Provinsi Riau yang tak kalah indah dengan pantai-pantai di Bali. Pantai Rupat mempunyai panjang sekitar 11 Kilometer dengan lebar 30 meter jika air dalam keadaan surut.

83. Taman Nasional Bukit Tigapuluh

- Merupakan kawasan perbukitan di tengah-tengah hamparan dataran rendah bagian Timur Sumatera, dan mempunyai potensi keanekaragaman jenis tumbuhan/satwa endemik yang bernilai cukup tinggi. Tipe ekosistem penyusun hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh adalah hutan dataran rendah, hutan pamah dan hutan dataran tinggi dengan jenis floranya seperti jelutung (Dyera costulata), getah merah (Palaquium spp.), pulai (Alstonia scholaris), kempas (Koompassia excelsa), rumbai (Shorea spp.), cendawan muka rimau/raflesia (Rafflesia hasseltii), jernang atau palem darah naga (Daemonorops draco), dan berbagai jenis rotan.

84. Taman Nasional Tesso Nilo

- Kawasan pelestarian alam dengan ekosistem hutan dataran rendah yang menempati peringkat tertinggi dalam tingkat keanekaragaman hayatinya. Kawasan ini merupakan habitat dari berbagai jenis satwa, seperti harimau Sumatera, kijang, kancil,tapir, julang jambul hitam, kangkareng hitam, rangkong badak, dan betet ekor panjang. Potensi wisata alam yang dapat dikembangkan di kawasan ini adalah : Pengamatan satwa liar dan kehidupan gajah.Menikmati panorama alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar